Mengapa kita Harus berpikir tentang ALLAH dengan pandangan yang benar?
Apa yang timbul di pikiran kita pada waktu kita memikirkan tentang ALLAH merupakan hal yang paling penting bagi kita.
Sejarah manusia mungkin dapat menunjukkan bahwa suatu umat tidak dapat bangkit lebih tinggi dari pada agamanya, dan sejarah kerohanian manusia dengan jelas memperlihatkan bahwa tidak ada agama yang pernah menjadi lebih besar dari pada gagasannya tentang Allah. Apakah ibadat itu mulia atau hina bergantung pada tinggi rendahnya pandangan mengenai Allah yang dianut oleh mereka yang beribadat.
Oleh karena itu, maka persoalan terpenting yang selalu dihadapi oleh Gereja ialah soal ALLAH sendiri, dan yang terpenting mengenai seseorang bukanlah apa yang dikatakan atau dilakukannya pada saat-saat tertentu, melainkan bagaimana pendapatnya tentang Allah, pendapat yang terdapat yang terdapat jauh didalam hatinya. Menurut suatu hukum kejiwaan yang merupakan rahasia, kita ini cenderung untuk makin menyerupai gambaran tentang Allah menurut gagasan kita sendiri. Hal ini berlaku bukan saja untuk orang kristen perorangan, tetapi juga bagi orang-orang kristen secara keseluruhan, yaitu bagi mereka yang merupakan jemaat atau gereja. Mengenai Gereja, hal yang paling jelas terlihat adalah gagasannya tentang Allah, seperti juga amanat yang paling bermakna adalah apa yang dikatakannya tentang Allah atau apa yang dibiarkan tanpa diucapkan karena sering kali apa yang tidak dikatakan itu ternyata lebih fasih daripada apa yang dikatakan. Gereja tidak akan dapat terlepas dari apa yang diungkapkannya sendiri dalam kesaksiannya tentang Allah.
Seandainya dari seseorang kita dapat menarik suatu jawaban yang lengkap atas pertannyaan ini: "apa yang timbul dalam pikiran saudara, apabila saudara memikirkan tentang Allah?", maka dengan pasti kita dapat meramalkan bagaimana kerohanian orang itu pada masa yang akan datang. Seandainya kita dapat mengetahui dengan tepat bagaimana pikiran para pemimpin yang sekarang ini besar pengaruhnya, maka kita akan dapat meramalkan dengan cukup tepat keadaan gereja pada masa yang akan datang.
Tidak dapat diragukan lagi bahwa pikiran yang paling hebat ialah pikiran tentang Allah dan kata yang paling berarti dalam suatu bahasa adalah kata untuk menyatakan Allah. Pikiran dan kecakapan berbicara itu merupakan karunia Allah bagi makhluk yang dijadikan-Nya segambar dengan diri-Nya; makhluk-makhluk itu secara erat sekali berhubungan dengan diri-Nya dan tidak mungkin terpisah dari diri-Nya. Besar sekali maknanya bahwa kata yang pertama ialah firman: "Firman itu bersama-sama denagn Allah dan firman itu adalah Allah." Kita boleh berbicara sebab Allah sudah berbicara. Di dalam Dia kata dan gagasan tidak dapat dipisah-pisahkan
Sangatlah penting bagi kita bahwa gagasan kita mengenai Allah itu sedekat mungkin dengan keadaan Allah yang sebenarnya. Dibandingkan dengan pikiran kita yang sesungguhnya tentang Allah, maka pernyataan pengakuan iman kita itu hampir tidak mempunyai arti apa-apa. gagasan kita yang sesungguhnya tentang Allah mungkin tertanam jauh di balik pengertian agama kita yang konvesional dan mungkin untuk dapat menggali dan mengungkapkannya, sebenarnya kita harus mencarinya dengan akal budi dan denga bersungguh-sungguh. Mungkin kita baru dapat menemui apa sebenarnya yang kita percayai tentang Allah, hanya setelah kita dengan susah payah menyelidiki keadaan diri kita sendiri.
Pandangan yang benar tentang Allah merupakan dasar bukan saja dari teologia yang sistematis, tetapi juga dari kehidupan Kristen yang praktis. Hal itu penting untuk ibadat kita, sama pentingnya seperti fondasi bagi bangunan bait Allah; apabila fondasi tidak memadai atau tidak tegak lurus, maka cepat atau lambat banguna itu akan ambruk. Saya percaya bahwa hampir semua kesalahan dalam doktrin atau kegagalan dalam menerapkan etika kristen, apabila diusut akan ternyata berpangkal pada pandangan yang kurang sempurna dan kurang mulia tentang Allah.
Pada pendapat saya pandangan tentang Allah yang lazim ada pada pertengahan Abad 20 ini sudah begitu merosot, sehingga berada jauh dibawah di bawah keagungan Allah yang Maha Tinggi dan bagi orang percaya sebenarnya hal itu merupakan asuatu kemerosotan moral.
Segala persoalan yang ada di sorga dan dibumi, sekalipun digabungkan dan secara sekaligus diperhadapkan kepada kita, tidak akan berarti apa - apa jika dibandinkan dengan persoalan tentang Allah yang begitu besar : Bahwa sekarang Ia ADA; SEPERTI APA Ia itu; dan apa yang harus kita LAKUKAN sebagai makhluk yang bermoral dengan Dia.
Orang yang mempunyai kepercayaan yang benar tentang Allah dibebaskan dari seribu satu macam persoalan yang bersifat sementara, karena dengan segera ia dapat melihat bahwa biar bagaimanapun segala persoalan itu tidak dapat mengganggunya untuk waktu yang lama. tetapi sekalipun beban waktu yang dilipatgandakan itu mungkin dapat diangkat dari padanya, satu beban yang besar dan kekal mulai menekannya dengan lebih berat dan lebih menghancurkan dibandingkan dengan segala kesusahan di dunia ini disusun menjadi satu. Beban yang besar itu ialah kewajibannya terhadap Allah. Dalam kewajiban itu termasuk tugas untuk denga segera da untuk selamanya mengasihi Allah dengan segala kekuatan jiwa dan pikiran, untuk mentaati Dia dengan sempurna, dan beribadah kepada-Nya dengan cara yang dapat diterima-Nya. dan apabila hati nurani orang yang sudah berusaha dengan keras itu mengatakan kepadanya bahwa ia belum melaksanakan hal-hal tersebut, melainkan sudah sejak kecil berbuat salah karena memberontak terhadap Yang Maha Kuasa, maka tekanan batin yang mempersalahkan diri sendiri itu mungkin terlalu berat ditanggungnya.
Injil dapat mengangkat beban yang membinasakan ini dari pikirannya, dapat memberikan keindahan pada yang sudah hancur, serta memenuhi jiwea yang tertekan itu dengan pujian. Tetapi kalau orang itu tidak merasakan tekanan beban itu, maka baginya Injil tidak berarti apa-apa; dan jika belum dapat melihat bahwa Allah itu Tinggi dan Mulia, maka ia tidak akan merasakan beban dan penderitaan itu. Pandangan yang rendah tentang Allah menghancurkan Injil.
Hati manusia cenderung untuk berbuat dosa, dan diantara dosa-dosa itu tidak ada dosa lain yang lebih dibenci Allah daripada penyembahan berhala, karena penyembahan berhala pada dasarnya merupakan gambaran yang merugikan Diri Allah sendiri.Hati orang yang menyembah berhala menganggap Allah itu lain daripada Allah yang sebenarnya - dan hal ini saja sudah merupakan dosa besar - dan sebagai ganti Allah yang benar orang membuat sesuatu yang menyerupai dirinya sendiri. Dan selalu gambaran Allah yang demikian itu dapat disesuaikan dengan gambaran orang yang menciptakannya dan hal itu akan hina atau mulia, kejam aatau baik, sesuai dengan keadaan moral dari pikiran orang yang menciptakannya.
Suatu allah yang merupakan hasil bayangan dari hati yang sudah berdosa tentunya sama sekali tidak menyerupa Allah yang sebenarnya. Di dalam mazmur, Tuhan berkata kepada orang jahat itu demikian, "Engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau" (Mzm 50:21). Pastilah ini merupakan hinaan yang besar terhadap Allah Yang Mahatinggi, sedangkan dihadapannya Kerub dan serafim terus-menerus berseru "Kudus,kudus,kuduslah TUHAN semesta alam."
Baiklah kita berhati-hati jangan sampai karena kesombongan kita, kita mendapat pengertian yang salah bahwa yang dimaksudkan dengan penyembahan berhala hanya berlutut di hadapan berhala dalam bentuk yang dapat dilihat, dan dan karena itu manusia yang beradab tidak akan melakukannya. Inti dari penyembahan Berhala ialah memiliki pikiran-pikiran tentang Allah yang tidak layak bagi-Nya. Hal itu dimulai di dalam pikiran kita dan hal ini mungkin ada walaupun tidak ada ibadah yang nyata, "sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya, pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap," demikian tulis Paulus dalam Roma 1:21
Siki Jam Pira Ya?
Translate My Page
Kamus
Search My Blog
Live Traffic Map
Category
- arti hidup (1)
- Diariku (6)
- KEBENARAN (1)
- Kekristenanku (2)
- Men-disable Autorun pada USB (1)
- ngapunten (1)
- puisi C. Anwar (1)
- RAHASIA HIDUP (1)
- sinau fisika (1)
- TES (1)
- tes posting (1)
- tips mengaktifkan regedit (1)
Category 2
- arti hidup (1)
- Diariku (6)
- KEBENARAN (1)
- Kekristenanku (2)
- Men-disable Autorun pada USB (1)
- ngapunten (1)
- puisi C. Anwar (1)
- RAHASIA HIDUP (1)
- sinau fisika (1)
- TES (1)
- tes posting (1)
- tips mengaktifkan regedit (1)
Minggu, 05 Juli 2009
Mengenal Allah
Diposting oleh INDONESIA FRESH di 07.34
Label: Kekristenanku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Siapakah pemenang Pilpres?
pencarian ayat ALKITAB
IKI LHO AKU..
- INDONESIA FRESH
- Banjarnegara, Indonesia, Indonesia
- kawula kagungan nami DAVID ARIF W. saniki kawula sekolah wonten SMKN 2 bawang Banjarnegara kelas X TKJ 1 ngapunten bilih blog kula boten genah..
0 komentar:
Posting Komentar